Friday, August 22, 2008

Bossy

Ada orang-orang tertentu yang tampaknya memang senang terlihat "di atas" orang lain. Merasa lebih ini, lebih itu, paling ini, paling itu, bisa ini, bisa itu, dll. Sulit dimengerti memang, tp kenyataannya memang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Entah di sekolah, di kampus ataupun di dunia kerja.

Kasih perintah, ngatur, kasih masukan tanpa diminta biasanya dilakukan si bossy ini. Yang bikin sebel, sering kali mereka juga bersikap tidak simpatik. Simpatik aja nggak, apalagi empatik dong ya.. Lebih-lebih kalau mereka dekat dengan orang "atas" (atasan, guru, orang lebih ahli, orang yang lebih tua), ya udh makin jadi aja tuh bossy'nya. Dicuekin udh, ekspresi muka datar juga udah... tapi koq tetep, yang senewen kita lagi, kita lagi.. Harus apa lagi dong ya?!
Sikap bossy sering kali ditunjukkan oleh orang yang membutuhkan pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Ia butuh "dianggap", butuh pengakuan bahwa ia punya ide yang cemerlang, lebih pintar, lebih kreatif, lebih punya otoritas, dan lain-lain. Selain itu, ia juga memiliki kebutuhan untuk diperhatikan oleh orang lain. Dengan sikapnya yang terlihat "lebih" itu, tentu orang lain akan lebih memandangnya.
Sayangnya, orang dengan sikap bossy ini juga sering tidak menyadari bahwa perilakunya tersebut mengganggu orang-orang di sekitarnya. Yang justru merasa terganggu dan risih adalah orang lain dan bukan dirinya. Hal ini wajar terjadi karena ia memiliki kebutuhan yang telah disebutkan sebelumnya tadi. Dengan sikap bossynya tersebut, diharapkan kebutuhan akan pengakuan dan perhatian tadi terpenuhi. Terpenuhi untuk dirinya sendiri tentunya, dan bukan untuk orang lain. Sehingga ia juga menjadi kurang peka dengan perasaan dan keadaan orang lain. Umumnya orang yang bersikap bossy akan dijauhi oleh orang lain. Harus punya daya tahan yang kuat untuk berteman bersamanya. Sulit pula untuk merasa betah dengannya.
Orang yang bersikap seperti ini bukan berarti tidak memiliki kelebihan-kelebihan. Kesempatan untuk menjadi atasan atau mensupervisi suatu tugas tertentu akan menyenangkan hatinya.
Membuat jarak formal dengan orang seperti ini tampaknya merupakan langkah yang aman. Walaupun terkadang masih merasa risih dengan sikapnya, tetapi dengan membatasi diri dan adanya aturan-aturan baku akan membuat kita lebih bisa bergaul dengannya secara nyaman.

Jadi bos belum tentu bossy, gak jadi boss bisa jadi bossy...
-bt-

[+/-] Read More...

Tuesday, August 19, 2008

Hijau


Pilih nama aja koq bingung... maunya hijau! tp susahnya minta ampun...

[+/-] Read More...